MILAD
VI
(Sebuah Langkah Mempertahankan Kearifan Lokal)
Oleh: Supartomo Syarief
Gorontalo, 18 Oktober 2014
Apabila ditilik pada sejarah dan konsep dasar yang menjiwai
lahir-terbentuknya, maka KPMIPM sebagai organisasi pelajar dan
mahasiswa-kedaerahan, dapat ditemui cita-cita KPMIPM akan bermuara pada
daerahnya meskipun ada beberapa cita-cita besar yang termasuk dalam konteks
nasional. Dapat kita pahami jika cita-cita KPMIPM lebih didominasi oleh
keinginan untuk mengembangkan daerahnya karena memang KPMIPM lahir dan tumbuh
atas semangat kedaerahan yang pada saat itu termasuk krisis akan persatuan
generasinya. Maka pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pertama kali oleh
KPMIPM sebelum melangkah pada keikut-sertaanya dalam membangun daerah secara
intim ialah membangun persatuan, kesadaran dan kualitas keilmuan serta
pengalaman generasi daerahnya.
Selama ini, KPMIPM lebih sering membahas dan memperbincangkan
mengenai sosio-politik dan ekonomi yang pada akhirnya seakan lupa pada konsep
dasar yang menjadi kesejatian dirinya sebagai generasi daerah.
Kearifan dan budaya lokal seakan menjadi hal yang kolot dan
alergi untuk diangkat dalam forum-forum diskusi. Bahkan tema-tema yang diangkat
dalam kegiatan-kegiatan keorganisasian sangat jarang diangkat mengenai hal-hal
yang berbau budaya asli daerah. Padahal sebagai organisasi kedaerahan
seharusnya KPMIPM lebih mengedepankan pelestarian dan revitalisasi budaya lokal
dan tentunya tanpa meninggalkan tugas mahasiswa sebagai masyarakat kelas
menengah dan insan ilmiah.
Setelah berkiprah selama 6 (enam) tahun sebagai organisasi
paguyuban seharusnya KPMIPM sudah melandasi dirinya dengan ideologi kedaerahan
sebagai induk ideologinya agar dalam perjalannya dalam menempuh cita-cita
besarnya KPMIPM tidak akan kehilangan arah karena telah ada konsep kedaerahan
dan kearifan lokal sebagai peta dan arah mata angin yang menuntun jalan KPMIPM
yang bukan tidak mungkin akan menemui jalan penuh cadas tajam dan rute yang
melelahkan.
Tentunya, saya tidak bermaksud mengatakan bahwa KPMIPM harus
100% menggunakan konsep kedaerahan yag menurut sekelompok orang merupakan
konsep temporer yang tidak sesuai dengan tuntutan kebutuhan kekinian. Bahkan
sebenarnya saya ingin mengatakan bahwa konsep kontemporer tetap harus digunakan
demi mengimbangi konsep kedaerahan yang bisa jadi kolot, namun tentu kita tidak
juga harus meninggalkan konsep orang tua kita secara menyeluruh dan membabi
buta.
Jika KPMIPM lebih berani membuka lembaran ‘kuno’ kedaerahan kita
maka tentu kita bisa membuktikan bahwa kesejatian kita masih merupakan gambaran
nyata dari kearifan lokal daerah dan budaya lokal pun masih lestari di tubuh
KPMIPM meski kita berada di tengah-tengah hiruk-pikuk modernisme yang salah
kaprah.
Tentu KPMIPM memiliki keinginan untuk tumbuh besar dengan ke-diri-annya
yang khas; dengan budaya yang bebas dari intervensi westernisasi.
Kita boleh mencontoh Jepang. Sebuah tatanan kehidupan yang
begitu menawan dan mengagumkan menurut saya. Sebuah kompleksitas yang anggun
dengan budaya khasnya tapi juga tidak tertinggal dalam hal apapun. Seakan ia
tumbuh dari kebudayaan yang begitu istimewa dan kuat sehingga bagaimanapun
Jepang yang terkenal dengan modernitas dan perkembangan ipteknya namun Jepang
sedikitpun tidak kehilangan jati dirinya. Ini yang saya maksud tumbuh dari akar
ideologi yang kuat, sehingga meskipun badai modernisasi dan westernisasi
menghantam pohon KPMIPM namun akar ideologinya cukup kuat menggenggam kearifan
lokal dan budaya daerahnya.
Inilah sebuah langkah yang harus diambil oleh KPMIPM yang tetap
mengikuti kekinian tanpa melupakan dan melepaskan kediriannya sebagai generasi
daerah yang berdaulat atas diri dan budayanya.
Tulisan ini hendak saya tutup dengan sebuah pesan bahwa banyak
yang akan menggoyahkan kita jika keputusan kita tidak lagi proporsional. Mereka
membawa topeng harapan namun dibaliknya terdapat ultimatum dan ancaman.
Sebagian dari mereka ialah globalisasi, modernisasi, dan westernisasi.
“Aku
mencintaimu dengan kegelisahan diri dan pikiranku. Demikianlah cara dan
upayaku, maafkan.”
Salam berfikir
Dan
Bertindak Cerdas,
Salam.
Hormat
saya,
Angkatan
01 KPMIPM
0 komentar:
Posting Komentar